Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi
MAKALAH
SEJARAH DAN
PENGERTIAN DIESEL
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Produktif TSM
Oleh :
Kelas
:
SMK NEGERI PANCATENGAH
Jl. Raya Paseh Desa Jayamukti Kec.
Pancatengah Kab. Tasikmalaya
Tahun Pelajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Sejarah
dan Pengertian Mesin Diesel”. Penulis telah membuat makalah ini dengan mengambil referensi-referensi dari
beberapa buku maupun dari situs-situs internet. Hal tersebut penulis lakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang Sejarah
dan Pengertian Diesel.
Makalah ini
berisi tentang yang berhubungan dengan Mesin Diesel. Maka dengan ini penulis dapat mengetahui hal-hal yang mengenai Mesin Diesel.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk makalah selanjutnya. Akhirnya, penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan dan
bermanfaat untuk kita semua.
Pancatengah, Februari 2016
Penulis,
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Mesin
Diesel........................................................................ 2
2.2 Pengertian Mesin
Diesel................................................................... 3
2.2.1 Tipe Mesin Diesel.................................................................... 3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 4
3.2 Saran................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... .. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin merupakan alat yang merubah tenaga panas, listrik,
angin, air, atom atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik. Mesin yang
merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik adalah motor bakar(thermal engine).
Motor bakar ada beberapa macam contohnya: motor bensin, motor diesel, motor
turbin, dan lain-lainnya. Yang menghasilkan panas dari dalam mesin itu sendiri
disebut motor pembakaran dalam (internal combustion engine). Contohnya mesin
bensin dan mesin diesel. Sedangkan yang menghasilkan panas dari luar mesin itu
sendiri disebut motor pembakaran luar(external combustion engine). Contohnya
mesin uap dan mesin turbin.
Mesin yang di gunakan di mobil haruslah kompak, ringan dan
mudah di tempatkan diruang yang terbatas. Selain itu mesin mobil juga harus
mudah dioperasikan, menghasilkan kecepatan yang tinggi dan juga menghasilkan
tenaga yang besar.Maka dari itu mesin bensin dan solar sering di gunakan di
kendaraan
1.2. Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Sejarah Mesin Diesel.
2.
Pengertian Mesin Diesel.
3.
Tipe Mesin Diesel.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita dapat
mengetahui Sejarah dan Pengertian Mesin Diesel.
2. Agar
kita dapat mengetahui Tipe Mesin Diesel.
|
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Mesin Diesel
Motor
bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang
menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin
bensin atau mesin gas. Mesin Diesek ditemukan
pada tahun 1892
oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23
Februari 1893.
Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam
bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel).
Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi
termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar
lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel
kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal
lebih dari 50%.
Mesin
diesel dikembangkan dalam versi dua-tak
dan empat-tak.
Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin
uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai
digunakan untuk kapal dan kapal
selam, kemudian diikuti lokomotif, truk,
pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin
diesel mulai digunakan untuk mobil.
Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British
Society of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang
terjual di Uni
Eropa adalah mobil bermesin diesel,
bahkan di Perancis mencapai 70%.
2.2. Pengertian Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin
pembakaran dalam, lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering digunakan pada mobil-mobil yang mempunyai
kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga yang besar (contoh ; Truk,
tronton, fuso, bus dan kendaraan besar lainnya) hal ini dikarenakan mesin
diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh (mesin diesel lebih tahan panas
dibanding mesin bensin) dan tenaga yang besar (karena konstruksi mesin diesel
rata-rata berkapasitas besar).
2.2.1 Tipe Mesin Diesel
Mesin Diesel terbagi menjadi 2 tipe yaitu dua tak
dan empat tak. Biasanya jumlah silinder dalam
kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama poros
engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6
segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-berat,
meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.
Mesin
diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada mesin
disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka digunakan
Supercharger atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan udara kompresi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mesin diesel adalah sejenis mesin
pembakaran dalam, lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu
tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin Diesel
ditemukan pada tahun 1892
oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten
pada 23 Februari
1893.
Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam
bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle
(Pameran Dunia)
tahun 1900
dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel).
Mesin Diesel terbagi menjadi 2 tipe
yaitu dua tak dan empat tak.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang mengarah pada pembekalan untuk siswa. Selain itu kita juga harus memperbanyak referensi dan bertanya kepada narasumber seperti guru dan orang yang ahli dibidangnya untuk lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran mengenai Mesin Diesel.
DAFTAR PUSTAKA
http://dieselotomotif.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-mesin-diesel.html
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-mesin-diesel.html
http://artikelkumpulan98.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-mesin-diesel-cara-mesin-diesel.html
dll
2.2.1 Cara
Kerja Mesin Diesel
Ketika
udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum
Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara
disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan
bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA
untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar
di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan
penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan
ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung
(indirect injection).
Ledakan
tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat
mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung
(connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft
tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros
crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk
meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :
·
Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak
volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar
didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
·
Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan
masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga
sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang
bakar bisa lebih banyak.
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi
dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid"
dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin
mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam
silinder dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam
cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan
viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem
bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca
dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring
bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
Untuk
aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor,
yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang
diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang
dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana
mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel
modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini
melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) -
yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal
kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel
kalibrasi yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan
bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur
kecepatan mesin.
2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan
Mesin Diesel
Untuk keluaran
tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin karena
konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk
pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar
modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga dengan penambahan
turbocharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang
tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi
peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu menahan
tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin
dengan biaya murah.
Penambahan
turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan meningkatkan jumlah udara
yang masuk dalam ruang bakar dengan demikian pada saat kompresi akan
menghasilkan tekanan yang tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran akan
menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan turbocharger atau supercharger pada
mesin diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar karena
bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat ruang bakar
dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar terjadi proses
pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin
bensin sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar karena udara dan bahan bakar
dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk
mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem injeksi.